Jalan Kita Sebentar Lagi Usai…
Ada saat
Kita berdiam diri
Di antara tanah berdebu
Ada kisah
Kita bernyanyi riang
Disaat diam tak memihak
Ada waktu
Kita berjuang sendiri
Di kisah nyanyian kering perkotaan
Ada cerita
Kita bertemu pandang
Di waktu perjuangkan hak hidup
Tanya pada dirimu
Apa yang hendak kauperbuat kali ini
Jawab untuk dirimu
Ada penindas yang mesti dilawan
Serukan bagi dirimu
Penindasan harus berhenti
Titik maksud dirimu
Atas segala kebohongan
Sudah!
Terpaku menatap penderitaan
Selesaikah?
Jalan kita sebentar lagi usai
Hari ini, Aku Hendak Ke Mana?
Mobil-mobil mewah ber-Ac
Hilirmudik di hadapanku
Trafficlight
Terus berganti
Merah, kuning, hijau
Aku rindu kampung halaman
Bersama sambutan senyuman
Seorang ibu
Langkah lambat
Aku melewati tiap pepohonan
Yang terus berkurang
Setiap harinya
Oleh manusia yang tak mau tahu
Aku rindu pasir pantai
Tempat biasa aku bermain
Sewaktu kecil
Kota ini tak lagi ramah
Kemacetan, pelan-pelan
Menjadi hal yang biasa dijumpai
Aku rindu seseorang
Yang pernah berkata
“Dunia semakin sempit. Dalam nyata,
Ataupun dalam hati.
Lalu…
Hari ini, kauhendak ke mana?”
Aku hendak ke awal kehidupan
Di bumi mana semua bermulai
Berlatar belakang suara komentator pertandingan sepak bola
Dari DvD Portable Kawan Adit
Dan kopi hangat ala Daeng Gassing
Kususun kalimat selamat mengulang hari lahir
Bagi sahabatku yang menetap di Tenggara Sulawesi
“Lelaki sejati tidak mencari dimana kehidupan lebih baik
Tetapi dimana kewajiban terhampar”
Kata El Sup
Secara tidak langsung
Pertambahan usia juga menyertakan penambahan tanggung jawab
Akan kehidupan
Pada kematian
Serta perlawanan
Hari lahir menjadi hari istimewa bagi sebahagian makhluk hidup
Ada yang menari oleh tiupan angin
Ada yang berlari mengejar mangsa buruan
Pun ada yang hanya termenung memikirkan nasib ke depan dan ke belakang
Tapi seluruh kelahiran
Akan ditemukan pada setiap kepergian
Kepergian yang entah kemana
Setelah itu
Akan ada pertemuan kembali
Tanpa tanda tanya
Untuk berseru
=======
Ada ide yang tak tertuang
Di antara kata-kata yang mati berdiri
Dari ujung sana ada ide yang mengendap
Di sela-sela teriakan kelaparan
Ayo kawan!
Jangan berputus asa
Perjalanan kita masih teramat panjang
Tak ada waktu tuk berhenti menanti
Semangat
Dalam ingatan
Pada sikap
Untuk perwujudan
Jiekoengoenya_De_Espresione
Magrib yang menguap berlanjut malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar